Tanda-tanda Bahaya Pada Masa Nifas Yang Wajib Diketahui
Apa yang dimaksud dengan masa nifas?
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan bagi seorang ibu. Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya yaitu tentang Tahapan Dan Periode Masa Nifas Yang Dialami Oleh Ibu Melahirkan, masa nifas
disebut sebagai periode penyesuaian setelah melahirkan selama sistem
reproduksi ibu kembali ke keadaan pra-hamil/normal. Hal ini biasanya
berlangsung selama 42-49 hari (6-7 minggu) setelah melahirkan, dan
berakhir dengan ditandainya ovulasi pertama dan kembalinya menstruasi
normal.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang tanda-tanda bahaya pada masa
nifas. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas atau komplikasi masa nifas
adalah sesuatu hal yang wajib diwaspadai oleh setiap ibu yang baru
selesai melahirkan.
Beberapa wanita setelah melahirkan secara fisik akan merasakan
ketidaknyamanan terutama pada 6 minggu pertama setelah melahirkan
diantaranya mengalami beragam rasa sakit, nyeri, dan gejala tidak
menyenangkan lainnya adalah wajar dan jarang merupakan tanda adanya
sebuah masalah. Namun tetap saja, semua ibu yang baru melahirkan perlu
menyadari gejala-gejala yang mungkin merujuk pada komplikasi pasca
persalinan.
Gejala atau tanda bahaya yang harus diwaspadai
Gejala-gejala atau tanda yang harus diperhatikan dan diwaspadai oleh ibu yang baru selesai melahirkan diantaranya adalah:
1. Perdarahan setelah melahirkan
Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut :
Perdarahan yang membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam waktu satu
atau dua jam, sejumlah besar perdarahan berwarna merah terang tiap saat
setelah minggu pertama pasca persalinan. Perdarahan normal setelah
melahirkan adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir. Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian
yaitu: Perdarahan primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
dan perdarahan setelah melahirkan sekunder yang terjadi setelah 24 jam,
biasanya antara hari ke-5 sampai ke-15 setelah melahirkan Hal-hal yang
menyebabkan perdarahan postpartum adalah atonia uteri, perlukaan jalan
lahir, terlepasnya sebagian ari ari dari rahim, tertinggalnya sebagian
dari ari-ari.
Tanda dan gejala perdarahan setelah melahirkan:
a. Perdarahan primer, rahim tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan
segera setelah anak lahir biasanya disebabkan oleh Atonia uteri.
b. Perdarahan sekunder, darah yang keluar berbau amis dan menyengat biasa disebabkan oleh (Endometritis atau sisa ari-ari)
Penanganan Umum perdarahan setelah melahirkan:
Segera kunjungi dokter atau bidan apabila darah melebihi 500-600 ml
dalam masa 24 jam, rahim terasa tidak berkontraksi atau lembek, darah
yang keluar berbau menyengat.
2. Suhu Tubuh Meningkat
Suhu tubuh meningkat setelah 24 jam setelah melahirkan. Suhu tubuh
mencapai 40-41 derajat celcius pada hari ke 3 setelah melahirkan. Panas
badan mungkin dialami pada hari pertama setelah melahirkan, itu wajar
akibat dari dehidrasi selama proses persalinan, suhu normal 37-38
derajat. Usahakan untuk memperbanyak minum air.
Namun jika setelah 24 jam suhu ibu malah meningkat, maka waspada lah
terhadap adanya tanda-tanda infeksi setelah melahirkan. Sehingga ibu
wajib menghubungi bidan atau dokter yang menangani.
3. Sakit Kepala & Pengelihatan Kabur
Jika hal ini terjadi, maka perlu dilakukan pemeriksaan. Segera ajak ibu
ke tenaga medis untuk di lakukan pemeriksaan terhadap tanda-tanda
vitalnya. Seperti pernafasan, nadi, tensi dan suhu tubuhnya.
4. Pembengkakan Wajah
Jika terjadi hal ini, maka lakukan pemeriksaan segera. Apakah ada
varices, apakah ada pembengkakan pada kaki dan kemerahan. Jika ada, maka
segera kunjungi bidan, dokter, atau tenaga kesehatan terdekat.
5. Subinvolusi Uterus
Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
a) Darah setelah melahirkan yang baunya sangat tidak enak, seharusnya baunya sama seperti saat menstruasi.
b) Gumpalan darah yang banyak atau besar (seukuran jeruk limau atau
lebih besar) dalam lokhia. Subinvolusi uterus adalah proses involusi
rahim (pengecilan rahim) tidak berjalan sesuai sebagaimana mestinya,
sehingga proses pengecilan terlambat.
6. Tromboflebitis & Emboli Paru
Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
a) Rasa sakit hingga ke dada, yang bisa merupakan indikasi gumpalan
darah pada paru-paru (jangan dikacaukan dengan rasa nyeri dada yang
biasanya akibat mengejan terlalu kuat).
b) Rasa sakit di tempat tertentu, lemah dan hangat di betis atau paha
dengan atau tanpa adanya tanda merah, bengkak dan nyeri ketika
menggerakkan kaki, yang bisa merupakan tanda gumpalan darah pada saluran
darah di kaki.
7. Depresi Setelah Persalinan
Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
Depresi yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatasi, atau yang tidak
mereda setelah beberapa hari, perasaan marah pada bayi terutama jika
perasaan itu dibarengi dengan keinginan buruk. Periode masa nifas
merupakan waktu dimana ibu mengalami stres pasca persalinan, terutama
pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Tanda dan gejala yang mungkin diperlihatkan pada penderita depresi postpartum adalah:
- Perasaan sedih dan kecewa, sering menangis, merasa gelisah dan cemas,
kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang menyenangkan, nafsu makan
menurun, kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu, tidak
bisa tidur (insomnia).
Depresi setelah melahirkan dianggap bahaya karena mungkin ibu akan
mengabaikan si bayi. Maka wajib diwaspadai, dan segera ajak ibu ke
tenaga kesehatan bidan atau dokter untuk diberikan konseling dan
penjelasan agar ibu tidak mengalami depresi.
Demikian pengetahuan penting tentang tanda bahaya pada masa nifas (masa setelah melahirkan) yang wajib untuk diketahui oleh para ibu dan pasangannya.
Semoga Bermanfaat!
Play'n GO Casino – 100% Welcome Bonus up to €1000
BalasHapusClaim your €1000 bonus with Play'n GO and enjoy betting the best 스포츠 스코어 casino games for real money! melbet We've got over 500 games to 토토사이트해킹 choose from. Discover the best 슬롯 머신 규칙 bonuses.